
Ramallah – Infopalestina: Aleg Maryam Shalih dari fraksi Perubahan dan Reformasi menegaskan bahwa tahanan wanita Palestina di penjara Hashron Israel kehilangan perhatian medis yang layak. Sehingga banyak di antara para tahanan wanita menderita penyakit akut dan berbahaya. Apalagi Israel menolak pemberian pelayanan pengobatan kepada mereka.
Hingga kini Israel menahan 76 tahanan wanita di penjara Hasyron di wilayah segitiga tengah Palestina wilayah jajahan 1948.
Kekejaman Israel lainnya, tahanan wanita itu dilarang dijenguk oleh keluarganya sejak dua tahun terakhir. Sebab keluarganya mereka diblokade di Jalur Gaza. hal ini menyebabkan tekanan psikologi terutama bagi tahanan wanita yang sudah berkeluarga.
Maryam sendiri ditahan setelah diinvestigasi terkait keanggotaannya di pemerintahan yang dibentuk Hamas dan mentransfer dana gerakan Hamas serta berhubungan dengan ketua biro politk Hamas Khalid Misyal. Sebulan setelah introgasi, Maryam ditahan di penjara Hasyron. Kemudian dibebaskan oleh mahkamah militer Israel dengan denda 2000 dolar. Setelah dibayar, badan intelijen Israel menahannya dengan status tahanan administrasi.
Selama di penjara
Kehidupan Maryam Shalih di penjara sangat sulit. Selnya sangat sempit, tidak ada ventilasi, tidak ada makanan, tidak ada perhatian medis. Para tahanan makan dari kantin penjara, sebab makanan yang disediakan oleh pihak penjara sangat buruk. Bahkan selama setahun hanya ada satu dokter untuk 800 tahanan.
Banyak tahanan yang mengalami sakit akut seperti gula, mata, ginjal, dan lain-lain. Hingga kini Israel tidak memperkenankan masuknya obat-obatan dari manapun.
Ditambah lagi dengan tekanan psikis tahanan Palestina akibat perpecahan nasional Palestinasumber --> http://www.infopalestina.com