Sabtu, 27 Juni 2009

Kaltim Siagakan 5 Rumah Sakit



SAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) waspada flu babi. Dianggap cukup mengancam warga, Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim gencar melakukan sosialisasi. Bukan hanya itu, Diskes Kaltim pun menginstruksikan 5 rumah sakit di Kaltim siaga 1.

Meski warga Kaltim belum ada yang terdeteksi mengidap flu babi (swine flu), namun instansi yang dipimpin Sutarnyoto ini tak mau tinggal diam. Baginya, mencegah lebih baik daripada mengobati.

“Virus H1N1 itu sangat berbahaya. Ancamannya sangat besar. Jika tak diwaspadai, bisa fatal nanti akibatnya,” tegasnya ketika ditemui Kaltim Post di ruang kerjanya, kemarin (26/6).

Mewaspadai penyebaran virus tersebut, Diskes Kaltim terus melakukan koordinasi dengan Pemprov Kaltim. Bahkan dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) di masing-masing kabupaten/kota di Kaltim. Dua pekan lalu, Diskes Kaltim juga menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan DKK se-Kaltim di Balikpapan terkait hal ini. Titik beratnya, Sutarnyoto menginstruksikan DKK terus melakukanpengawasan terkait virus H1N1 itu.

“Maksudnya biar cepat tanggap. Jadi kalau ada tanda-tanda warga yang suspect flu babi, bisa segera diantisipasi. Yang ditakutkan jika virus H1N1 berkoalisi dengan virus H5N1 (flu burung, Red), bisa makin bahaya nanti,” terang dia.

Diskes Kaltim, kata dia, juga membuka pusat informasi dan pengaduan suspect flu babi di Kantor Diskes Kaltim Jl AW Sjahranie, Samarinda.

Mengantisipasi kemungkinan virus H1N1 menjangkiti Kaltim, 5 rumah sakit disiagakan, yakni Rumah Sakit (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, RSUD AW Sjahranie Samarinda, RSUD Soemarno Sosroatmodjo Bulungan, RSUD Tarakan, dan RSUD Nunukan. Kelima RS rujukan tersebut diperintahkan siaga 1 terhadap flu babi.

“Kami sudah perintahkan kelima rumah sakit tersebut siaga guna mengantisipasi kemungkinan terburuk flu babi. Pokoknya, kita inginkan pencegahan itu benr-benar ekstra,” tegasnya lagi.

Sejauh ini, Diskes Kaltim terus melakukan sosialisasi ke masyarakat soal tanda-tanda serta pencegahan virus tersebut. Baik melalui selebaran-selebaran, wawancara televisi, maupun radio. Di samping itu, Diskes Kaltim juga telah membagikan tamiflu (obat pencegah flu babi).

Belum lama ini, Kepala DKK Samarinda Suryani Astuti mengatakan, instansinya juga telah berusaha menyosialiasikan flu babi ke warga melalui puskesmas dan posyandu.

“Kami tak ingin warga Samarinda terjangkit flu babi. Oleh karenanya, kami berusaha terus mengingatkan warga untuk selalu menjaga kesehatan tubuh. Jika merasa sedikit flu, segeralah periksa ke dokter,” tuturnya.

RUANG ISOLASI

Terpisah, Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan HM Syafak Hanung mengungkapkan, selain fisik, tenaga medis juga telah disiapkan dengan matang. Rumah sakit, kata dia, telah menyiapkan 5 ruang isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pasien yang terserang flu babi.

“Ruangannya ada 5 buah. Dari ke-5 ruangan tersebut, salah satunya adalah ruang ICU mini,” sebutnya.

Tim penanganan flu babi juga telah dibentuk.

“Nama-namanya ada di papan pengumuman dekat bagian informasi (lantai dasar, Red.),” ucapnya. Tim medis RSUD Kanujoso itu terdiri dari seorang ketua dan 6 anggota. Mereka adalah dr Nono Mattarungan SpPD (ketua), dr Mauritz Marpaung SpP, dr Daniel Susatyo W SpA, dr Rita Dewi Kusumawati SpPK, dr Irine Inunu SpKF, M Rizani AB SKM, dan Sapardi AmdKep.

“Tugas mereka di antaranya adalah mengeset ulang perlengkapan untuk infeksi menular (universal precaution, Red.),” tuturnya.(qq)
ngeliat tulisan asli->http://www.kaltimpost.web.id/index.php?mib=berita.detail&id=29352
gambar dari ->http://pantjasurya.files.wordpress.com/2009/04/diagram-flu-babi.jpg


0 komentar:

Posting Komentar