Minggu, 19 Juli 2009

Kisah Anak Kerang










Pada suatu hari, seekor anak kerang di dasar laut mengadu kepada Ibunya, sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

"Anakku!", kata sang Ibu sambil bercucuran air mata,
"Tuhan tidak memberikan kepada kita bangsa kerang sebuah tanganpun, sehingga Ibu tidak bisa menolngmu.

Pasti Sakit sekali rasanya, aku tahu itu anakku, tetapi terimalah itu sebagai takdir alam,

Kuatkan Hatimu, jangan terlalu lincah lagi, Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. balutlah pasir itu dengan getah perutmu. hanya itu yang bisa kau perbuat. kata Ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan naasihat Ibunya, ada hasilnya tapi rasa sakit bukan alang kepalang, dan Kadang ditengah sakitnya, ia meragukan nasihat Ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya.

tetapi tanpa disadarinya sebutir Mutiara mulai terbentuk didalm dagingnya, makin lama makin halus, rasa sakit pun mulai berkurang, dan semakin lama Mutiaranya semakin besar, rasa sakit terasa semakin wajar, akhirnya, sesudah sekian tahun, sebutir Mutiara besar utuh dan sangat cantik terbentuk dengan sempurna.

Penderitaanya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga.

dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga dari pada sejuta kerang lain yang cuma di santap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Cerita ini saya ambil dari buku "Mengubah Pasir Menjadi Mutiara".
Karya Jansen H.Sinamo






0 komentar:

Posting Komentar